https://jurnalfuf.uinsa.ac.id/index.php/jipct/issue/feed Journal of Islamic Philosophy and Contemporary Thought 2024-03-21T04:30:40+00:00 Open Journal Systems <p><strong>Journal Information</strong></p> <hr /> <table class="data" style="background-color: #f5f5f5; height: 252px; width: 100%;" width="100%"> <tbody> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px; width: 20%;" width="20%">Original title</td> <td style="width: 1%; height: 18px;"><strong> :</strong></td> <td style="height: 18px; width: 40%;" width="80%"><strong>Journal of Islamic Philosophy and Contemporary Thought</strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px; width: 20%;" width="20%">English title</td> <td style="width: 1%; height: 18px;"><strong> :</strong></td> <td style="height: 18px; width: 40%;" width="80%"><strong>Journal of Islamic Philosophy and Contemporary Thought</strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px; width: 20%;" width="20%">Short title</td> <td style="width: 1%; height: 18px;"><strong> :</strong></td> <td style="height: 18px; width: 40%;" width="80%"><strong>Journal of Islamic Philosophy</strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px; width: 20%;" width="20%">Abbreviation</td> <td style="width: 1%; height: 18px;"><strong> :</strong></td> <td style="height: 18px; width: 40%;" width="80%"><strong>JIPCT</strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px; width: 20%;" width="20%">Frequency</td> <td style="width: 1%; height: 18px;"><strong> :</strong></td> <td style="height: 18px; width: 40%;" width="80%"><strong>2 issues per year (June and December)</strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px; width: 20%;" width="20%">Number of articles per issue</td> <td style="width: 1%; height: 18px;"><strong> :</strong></td> <td style="height: 18px; width: 40%;" width="80%"><strong>10 research articles and reviews per issue</strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px; width: 20%;" width="20%">DOI</td> <td style="width: 1%; height: 18px;"><strong> :</strong></td> <td style="height: 18px; width: 40%;" width="80%"><strong>10.15642/jipct</strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px; width: 20%;" width="20%">ISSN</td> <td style="width: 1%; height: 18px;"><strong> :</strong></td> <td style="height: 18px; width: 40%;" width="80%"><strong><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20230613411090451" target="_blank" rel="noopener">2988-0262</a> (Online)</strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px; width: 20%;" width="20%">Editor-in-Chief</td> <td style="width: 1%; height: 18px;"><strong> :</strong></td> <td style="height: 18px; width: 40%;" width="80%"><strong>Ahmad Zaidanil Kamil, M.Ag</strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px; width: 20%;" width="20%">Publisher</td> <td style="width: 1%; height: 18px;"><strong> :</strong></td> <td style="height: 18px; width: 40%;" width="80%"> <p><strong>Faculty of Ushuluddin and Philosophy, UIN Sunan Ampel Surabaya. </strong><strong>St. Ahmad Yani 117 Surabaya, East Java 60237, Indonesia</strong></p> </td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px; width: 20%;" width="20%">Citation Analysis</td> <td style="width: 1%; height: 18px;"><strong> :</strong></td> <td style="height: 18px; width: 40%;" width="80%"> <p><strong>Google Scholar, Dimensions, Garuda</strong></p> </td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px; width: 20%;" width="20%">Subject Area</td> <td style="width: 1%; height: 18px;"><strong> :</strong></td> <td style="height: 18px; width: 40%;" width="80%"><strong>Arts and Humanities</strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px; width: 20%;" width="20%">Category </td> <td style="width: 1%; height: 18px;"><strong> :</strong></td> <td style="height: 18px; width: 40%;" width="80%"><strong>Religious Studies</strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px; width: 20%;" width="20%">Discipline</td> <td style="width: 1%; height: 18px;"><strong> :</strong></td> <td style="height: 18px; width: 40%;" width="80%"><strong>Islamic Theology, Islamic Philosophy, Quranic Sciences and Exegesis, Hadith Sciences, Islamic Political Thought, Religious Studies, Sufism, and Psychotherapy</strong></td> </tr> </tbody> </table> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;"><em>Journal of Islamic Philosophy and Contemporary Thought</em> is a peer-reviewed research journal published by the Faculty of Ushuluddin and Philosophy, UIN Sunan Ampel Surabaya. The language used in Indonesian and English.</p> <p style="text-align: justify;">The journal provides an international scholarly forum for research on Islamic Theology, Islamic Philosophy, Quranic Sciences and Exegesis, Hadith Sciences, Islamic Political Thought, Religious Studies, Sufism, and Psychotherapy. Taking an expansive view of the subject, the journal brings together all disciplinary perspectives. It publishes peer-reviewed articles on the historical, cultural, social, philosophical, political, anthropological, literary, artistic, and other aspects of the subject in all times and places. The journal aims to become one of the leading platforms in the world for new findings and discussions of all the aforementioned fields. Academics from any country who are interested in these topics are cordially invited to submit their article to <em>Journal of Ushuluddin and Islamic Philosophy and Thought</em> and to use this open-access journal. Novelty and recency of issues, however, are the priority in publishing.</p> <hr /> https://jurnalfuf.uinsa.ac.id/index.php/jipct/article/view/2225 Desakralisasi Agama dengan Modus Dark Joke pada Komentar-komentar di Media Sosial Tiktok: Analisis Freedom of Speech John Stuart Mill 2023-06-13T04:42:06+00:00 Syaichon Ibad syaikhonibad@gmail.com <p>Artikel ini membahas mengenai aktivitas-aktivitas desakralisasi agama dengan modus dark joke yang dibungkus dengan bahasa-bahasa jenaka pada komentar-komentar di media sosial TikTok. Dalam perspektif psikologi, awalnya dark joke ini digunakan untuk mendamaikan antara individu dengan tragedi atau bencana hidup yang dialami dengan menertawakannya dan membuatnya layaknya seperti lelucon dengan tujuan sisi tragis di dalamnya agar tidak terlalu dominan. Oleh karena itu, skripsi ini terfokus pada pergeseran penggunaan dark joke dari fungsi awalnya yang kemudian menjalar pada ajaran-ajaran, peribadatan, dan norma-norma di dalam agama setelah menjadi tren di banyak media sosial terutama TikTok. Hal tersebut membuat penganalisisan dalam skripsi ini menggunakan teori freedom of speech atau kebebasan dalam berbicara milik John Stuart Mill. Penelitian ini mencakup rumusan masalah: pertama, bagaimana status desakralisasi agama melalui dark joke dalam kacamata Islam? Kedua, bagaimana analisis freedom of speech John Stuart Mill terhadap desakralisasi agama dengan modus dark joke? Adapun metode penelitian yang digunakan kualitatif-analisis induktif dengan menggunakan data kepustakaan serta media berupa komentar-komentar di TikTok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dark joke yang diawankan pada media sosial TikTok rentan bias, bersifat provokatif, dan mendesakralisasi agama. Sedangkan dalam analisis freedom of speech John Stuart Mill, dark joke dapat memberikan kerugian-kerugian secara psikis melalui ketersinggungan, perkataan yang tidak menyenangkan, dan ujaran kebencian terhadap agama.</p> 2023-06-13T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Journal of Islamic Philosophy and Contemporary Thought https://jurnalfuf.uinsa.ac.id/index.php/jipct/article/view/2226 Whirling Dervishes dan Perwujudan Kebahagiaan Penari Sufi: Studi Kasus di Kedai El Rumi Kecamatan Bulak Surabaya 2023-06-13T04:53:56+00:00 Dinny Maretta Putri dinnymaretta@gmail.com <p class="ep_field_para" align="justify">Whirling dervishes atau tari sufi yang ada di dalam kesenian tasawuf dianggap suatu tarian yang memiliki banyak manfaat bagi jasmani maupun rohani. Pada umumnya masyarakat menilai bahwa whirling dervishes merupakan tarian yang sekedar berputar dan membuat pusing. Akan tetapi, whirling dervishes ini memiliki manfaat bagi jiwa dan raga manusia, khususnya bagi penari sufi atau yang biasa disebut sebagai darwis. Setiap gerakan dalam whirling dervishes memiliki makna tersendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dua persoalan, yakni: filosofi whirling dervishes dan bagaimana peran whirling dervishes terhadap kebahagiaan penari sufi di Komunitas Kedai El Rumi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif ini dijadikan sebagai landasan awal bagi peneliti untuk mengamati makna serta pelaksanaan whirling dervishes di Kedai El Rumi. Penelitian ini juga membutuhkan data sekunder. Data-data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku-buku akademik ataupun jurnal yang pembahasannya sesuai dengan tema dalam penelitian ini. Pelaksanaan tari sufi diawali dengan mensucikan hati dan niat, lalu menjaga wudlu. Lalu dilanjut jengan mengapit jempol kaki kiri menggunakan jempol kaki kanan, hal ini memiliki makna mengapit segala keinginan duniawi dengan hal-hal yang baik. Setelah itu tangan kiri memegang pundak kanan dan sebaliknya, tangan kanan memegang pundak kiri. Lalu dilanjut dengan berputar melawan arah jarum jam. Whirling dervishes juga bermanfaat dalam emosional seorang darwis yang membuatnya selalu mampu berpikir secara sehat dan jernih dalam memikirkan atau menghadapi sesuatu sehingga sikap gegabah tidak akan pernah dimiliki oleh seorang darwis. Para darwis yang sering melakukan whirling dervishes tidak pernah merasa sedih hati. Tari sufi yang ada di Kedai El Rumi dapat dijadikan wadah bagi masyarakat yang ingin mengelola emosi dan mendekatkan diri kepada Allah melalui kesenian.</p> 2023-06-13T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Journal of Islamic Philosophy and Contemporary Thought https://jurnalfuf.uinsa.ac.id/index.php/jipct/article/view/2227 Kisah Selibat Seorang Romo: Studi Kasus Romo Timotheus Siga dari Gereja Katolik St. Stefanus Manukan Surabaya. 2023-06-13T05:02:40+00:00 Mifnatul Ilmah mifnatulilmah@gmail.com <p class="ep_field_para" align="justify">Artikel ini membahas kisah selibat yang dikhususkan kepada Romo Timotheus Siga dari gereja Katolik St. Stefanus Manukan. Di mana banyak yang menganggap Romo sebagai orang suci hidup membiara. Tentunya dalam dunia modern yang serba memanjakan kita, Romo tetap taat dengan kaul atau janjinya kepada Tuhan dan umat kristiani. Tujuan dari penelitian ini untuk memahami makna selibat dan kehidupan pengalaman kegamaan Romo Siga dalam Katolik. Metode penilitian ini menggunakan metode studi kasus untuk menemukan sesuatu yang unik dan mendalam pada analisis kehidupan selibat Romo Siga. Dengan teknik pengumpulan data komperhensif dan interview mendalam pada Romo Siga. Selibat atau hidup membujang menggambarkan Romo sebagai wakil Yesus sehingga memilih jalan untuk tidak menikah seperti yang dilakukan Tuhan Yesus. Gereja Katolik memberikan makna selibat sebagai bentuk kemurnian dirinya dalam menjalankan cinta kepada Tuhan dan sesama manusia tanpa mengharapkan imbalan. Gereja menganggap hidup murni demi kerajaan Allah di masa mendatang dengan mulai membangun kerajaan Allah di masa kini. Romo Siga sendiri memaknai selibat sebagai jalan suci dengan persembahan diri untuk hidup suci mengikuti Yesus. Pengalaman keagamaan Romo Siga dalam menjalani hidup selibat telah memberikan kebahagiaan suka cita. Karena bisa mempersembahkan hidup Romo untuk mengasihi Tuhan Yesus dan menolong kepentingan orang banyak. Sikap manusiawi Romo juga muncul saat melihat lawan jenis. Namun rasa itu harus diolah dan disadari. Karena setiap orang merasakan jatuh cinta adalah hal yang normal dan manusiawi, namun sebagai Romo harus tahu batasan. Dengan teori Pragmatisme yang dibawakan oleh William James. Dimana suatu ide yang benar adalah yang memiliki kegunaan praktis. Sehingga dapat diaplikasikan dalam penelitian Romo berselibat. Bahwa Romo berselibat adalah bentuk kebenaran karena bisa membawakan manfaat untuk melayani umat Kristiani dan lebih dekat dengan Tuhan.</p> 2023-06-13T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Journal of Islamic Philosophy and Contemporary Thought https://jurnalfuf.uinsa.ac.id/index.php/jipct/article/view/2230 Voluntary Childlessness pada Pasangan Muslim: Kajian Ma’ani al-Hadith Riwayat al-Nasai Nomor Indeks 3227 2023-06-13T05:22:58+00:00 Bimo Dai Baihaqi bimodai@gmail.com <p>Voluntary Childlessness ditujukan kepada mereka, seseorang atau pasangan yang memilih dengan kesadaran penuh dan sukarela untuk tidak memiliki anak, bukan karena permasalahan kesahatan, kondisi, kesuburan ataupun yang lainnya. Sementara perempuan atau pasangan tanpa anak tetap menjadi minoritas, kehadiran mereka yang terus berkembang patut mendapat perhatian. Artikel ini difokuskan kepada voluntary childlessness pada pasangan muslim yang dikaitkan dengan hadis riwayat al-Nasai no. 3227. Rumusan masalah untuk mendapatkan hasil yang akademis dari penelitian tersebut meliputi: Pertama, bagaimana kualitas hadis tentang memperbanyak keturunan dalam riwayat al-Nasai no. 3227. Kedua, bagaimana pemaknaan hadis tentang memperbanyak keturunan, Ketiga, bagaimana pandangan hadis mengenai voluntary childlessness serta implikasinya bagi masyarakat muslim? Metode ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan ma’ani al-hadith dengan sumber utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sunan al-Nasai, Tadhib al-Kamal fi Asma’ al-Rijal, al-Qur'an, jurnal ilmiah, dan buku-buku lainnya yang mendukung tema penelitian ini. Penemuan dari penelitian ini meliputi: Pertama, kualitas hadis tentang memperbanyak keturunan dalam riwayat al-Nasai no. 3227 sahih lidhatihi. Kedua, Nabi melarang dan perlu mempertimbangkan ketika ingin menikahi perempuan yang tidak dapat atau tidak ingin memiliki anak. Ketiga, Nabi menganjurkan untuk memiliki keturunan yakni agar generasi umat Islam semakin banyak karena Nabi bangga dengan jumlah umatnya yang banyak.</p> 2023-06-13T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Journal of Islamic Philosophy and Contemporary Thought https://jurnalfuf.uinsa.ac.id/index.php/jipct/article/view/2224 Fenomena Polarisasi Kaum Santri dalam Aksi Bela Islam 212: Studi Kasus di Pondok Pesantren Mambaus Sholihin Gresik 2023-06-13T04:32:02+00:00 Muhamad Cahyo Amviarno cahyo.amviarno@gmail.com <p>Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran terkait fenomena yang terjadi di dalam Pesantren Mambaus Sholihin di Gresik terhadap terjadinya Aksi Bela Islam 212 yang berada di Jakarta beserta beberapa perbedaan pendapat serta pemikiran yang sempat memicu terjadi polarisasi kelompok santri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini ditentukan secara purposive dengan total 6 informan yang merupakan santri dan ustaz di Pesantren Mambaus Sholihin. Hasil dari penelitian ini meunjukkan bahwa fenomena polarisasi kelompok santri di Pesantren Mambaus Sholihin dalam aksi bela islam 212 terjadi karena adanya perbedaan sudut pandang mengenai aksi tersebut. Sedangkan santri yang menolak untuk berangkat memiliki pertimbangan yang sempat mereka kaji melalui kajian yang dilaksanakan untuk mencari titik temu untuk memantapkan ketidak berangkatan santri yang tidak ikut dalam aksi dikarenakan mereka mengambil benang merah pada kajian-kajian yang dilakukan pada dasarnya tindakan aksi bela Islam yang dilakukan adalah aksi yang dipelopori oleh ormas-ormas Front Pembela Islam (FPI) bukan ormas yang mengatasnamakan kelompok Nahdlatul Ulama sebagaimana yang dianut oleh pesantren.</p> 2023-06-13T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Journal of Islamic Philosophy and Contemporary Thought