Strategi Kontra Terorisme di Indonesia Dua Dekade Terakhir: Pendekatan Soft dan Hard Strategy
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Indonesia menjadi negara yang mendapat apresiasi karena upayanya dalam memerangi terorisme. Seharusnya, apresiasi tersebut dibarengi dengan penurunan jumlah aksi terror yang signifikan, sayangnya belum. Oleh sebab itu, diperlukan tinjauan kembali mengenai strategi kontra terorisme yang telah dilakukan oleh pemerintah selama dua dekade. Penelitian ini berupaya membahas lebih lanjut mengenai bagaimana ketepatan strategi kontra terorisme yang selama dua dekade diterapkan di Indonesia. Artikel ini menjawab pertanyaan tersebut dengan menguraikan akar permasalahan terorisme di Indonesia terlebih dahulu, sehingga ketepatan strategi yang dilakukan dapat terjawab. Penelitian ini menemukan bahwa, Indonesia lebih cocok menggunakan soft strategy dibanding dengan hard strategy karena nilai sosial masyarakat Indonesia yang terkenal rukun, santun dan moderat. Berbagai kebijakan sebagai langkah prefentif dan penerapan soft strategy juga menjadi upaya yang tepat dalam menanggulangi terorisme. Selain itu, melawan kekerasan dengan kekerasan bukan aksi yang tepat.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Aktual, Kumpulan Fatwa-Fatwa. (2006). Keputusan Fatwa Majelis Ulama Indonesia. Jakarta: Komisi Fatwa MUI.
Al-Isfahani, Ar-Raghib. (2017). Al-Mufradat Fi Gharibu Al-Quran. Depok: ustaka Khazanah Fawaid.
Al-Qardhawi. (2010). Yusuf, Fiqh Jihad. Bandung: Mizan.
Ansar, Asif. (2005). “Muslim Leaders Rally to Govt’s Call:Powerful Religious Chiefs Say They Will Help Fight Terror.” Today. 2005. www.iseas.edu.sg/viewpoint/ta9dec05.pdf.
Ardli, Johan Kusuma, Tulis Warsito, Suwandono, Ali Muhammad, Mega hidayati dan Muhlis Madani. (2019). “The Construction of the Indonesian Government’s Repressive Counter-Terrorism Policy.” Otoritas: Jurnal Ilmu Pemerintahan 9 (2): 107–25. https://doi.org/10.26618/ojip.v9i2.1845
Buzan, Barry. (1987). An Introduction to Strategic Studies: Military Technology and International Relations. London: Macmillan.
Chomsky, Noam. (2001). Maling Teriak Maling: Amerika Sang Teroris? Terj. Bandung: Mizan.
D’Aveni, R.A. (1994). Hypercompetition: Managing the Dynamics of Strategic Maneuvering. New York: Free Pass.
Damayanti, Angel. (2012). “Is Countering Terrorism in Indonesia Trumph?” Jurnal Pertahanan 2 (2): 27–42.
David, Fred R. (2011). Strategic Management: Manajemen Strategis Konsep. 12th ed. Jakarta: Salemba Empat.
Effendy, Bachtiar. (2008). “Combating Terrorism in Indonesia: Where Are We Now Exactly.” The Jakarta Post.
Fahadyana, Adhi Cahya. (2018). “Australia-Indonesia Counter-Terrorism Cooperation.” Transformasi Global 5 (2): 69–79.
Ghriffiths, Martin, and Terry O’Callaghan. (2002). International Relations: The Key Concepts. London: Routledge.
Gindarsah, Iis, and Andi Widjajanto.(2021). “Tilik Data ‘Pola 552 Serangan Teror Di Indonesia.’”
Gray, Colin. (1999). “Strategic Culture as Context: The First Generation of Theory Strikes Back.” Review of International Studies 25 (1).
Habib, Hasnan. (1999). Kapita Selekta: Strategi Dan Hubungan Internasional. Jakarta: CSIS.
Hendropriyono, A. M. (2009). Terorisme: Fundamentalis Kristen, Yahudi, Islam. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Hulsse, Rainer & Spencer,Alexander. (2008). “The Metaphore of Terror: Terrorism Studies and The Constructivist Turn.” Security Dialogue 39 (6): 571–92. https://doi.org/10.1177/0967010608098210
IDSS. (2006). “Indonesia’s New Response to Terrorism.”
Indonesia, Ministry of Foreign Affairs of the Republic of. 2019. “Indonesia and the Counter-Terrorism Efforts.” Kemlu. (2019). https://kemlu.go.id/portal/en/read/95/halaman_list_lainnya/indonesia-and-the-counter-terrorism-efforts.
Jawas, Yazid Bin Abdul Qadir. (2007). Kedudukan Jihad Dalam Syariat Islam. Bogor: Pustaka at- Taqwa.
Jenkins, Brian. (2002). Coutering Al-Qaeda: An Appreciation of the Situation and Suggestions for Strategy. Amerika: RAND Corporation.
Johnson, Paul. (2008). Heroes: From Alexander the Great and Julis Caesar to Churcil and de Gaulle. Canada: Prentice Hall.
Juwana, Hikmahanto. (2006). Indonesia Anti-Terrorism Law” in Global Anti-Terrorism Law and Policy. Edited by Victor V. Ramraj, Michael Hor, and Kent Roach. New York: Cambridge University Press.
Mubarak, Zulfi. (2012). “Fenomena Terorisme Di Indonesia: Kajian Aspek Teologi, Ideologi Dan Gerakan.” Salam: Jurnal Studi Masyarakat Islam 15 (2): 241–54.
Muhammad, Ali. (2014). “Indonesia’s Way To Counter Terrorism 2002—2009: Lesson Learned” 5 (2): 191–97.
http://dx.doi.org/10.18196/jgp.2014.0018
Ohmae, Kenichi. (1982). The Mind of the Strategic. America: Mc Grawhill.
Pearce II, John A., and Robinson Richard B.Jr. (2008). Manajemen Strategis 10. Jakarta: Salemba Empat.
Plano, Jack, and Roy Olton. (1999). Kamus Hubungan Internasional. Terj. Jakarta: Putra A. Bardin.
Porter, M. E. (1996). What Is Strategy? Cambridge: Harvard Business Review.
Ramakrishna, Kumar. (2006). “It’s the Story, Stupid: Neutralizing Radical Islamism in the Southeast AsiaTheatre” In Ideological War on Terror: Worldwide Strategies for Counter-Terrorism. Edited by Anne Aldis and Graeme P. Herd. London: Routledge.
Safril, Ahmad. (2016). Isu-Isu Kawasan Kontemporer. Surabaya: Airlangga University Press.
Sederberg, Peter C. (1989). Terrorist Myths: Illusion, Rhetoric, and Reality. Canada: Prentice Hall.
Tumanggor, Robert Eryanto. (2007). “Indonesia’s Counter Terrorism Policy.” UNISCI Discussion Papers.