Mohammad Natsir: Konsep Hubungan antara Negara dan Islam dalam Mosi Integral Natsir

Main Article Content

Dimas Aldi Pangestu
Ajat Sudrajat

Abstract

Momen penyelamatan penting Natsir untuk mencegah disintegrasi bangsa adalah Mosi Integral Natsir. Tujuan artikel ini adalah menganalisis hubungan antara negara dan Islam dalam Mosi Integral Natsir. Metode yang digunakan adalah metode sejarah Kuntowijoyo dengan langkah-langkah pemilihan topik, heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Mosi Integral Natsir dalam konsepsi Islam dan negara bisa dilihat dalam dua konteks kesejahteraan dan persatuan. Indonesia menurut beliau secara de facto dalam persoalan kenegaraan tidak bisa dipisahkan dari agama sehingga Republik Indonesi Serikat perlu dilebur kembali ke Republik Indonesia negara yang ideal menurut Islam. Negara bertujuan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat dalam jasmani maupun rohani dimana hak dan kewajiban yang menurut Islam perlu dipenuhi negara tidak mencukupi.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Pangestu, D. A., & Sudrajat, A. (2020). Mohammad Natsir: Konsep Hubungan antara Negara dan Islam dalam Mosi Integral Natsir. JRP (Jurnal Review Politik), 10(1), 69–87. https://doi.org/10.15642/jrp.2020.10.1.69-87
Section
Articles

References

Agus, Bustanuddin. “Mohammad Natsir Demokrat Tulen”. 100 Tahun Mohammad Natsir Berdamai dengan Sejarah. Jakarta: Republika.

Budiman, Agus. (2017). “Sejarah Diplomasi Roem-Roijen dalam Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1949. Jurnal Wahana Pendidikan, 4 (1), 86-104, from: http://dx.doi.org/10.25157/wa.v4i1.388.

Dzulfikriddin. (2010). Peran dan Jasa Mohammad Natsir dalam Dua Orde Indonesia. Bandung: Mizan.

Hakiem, Lukman. (2019). Mohammad Natsir Kepribadian, Pemikiran dan Perjuangan. Jakarta: Al-Kautsar.

Iman, Nur. (2006). “Pemikiran Haji Agus Salim”. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang, retrived from: https://lib.unnes.ac.id/502/1/1551.pdf.

Jurdi, Fajlurrahman. (2019). Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta: Kencana.

Kahin, George Mc Turnan. (2013). Nasionalisme dan Revolusi Indonesia. Jakarta: Komunitas Bambu.

Kamaruzzaman. (2001). Relasi Islam dan Negara Persfektif Modrnis dan Fundamentalis. Magelang: Indonesiatera.

Kuntowijoyo. (2001). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang.

Luth, Thohir. (2005). M. Natsir: Dakwah dan Pemikirannya. Jakarta: Gema Insani.

Muhammad Yamin. (1953). Proklamasi dan Konstitusi Republik Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Muliati, Indah. (2015). “Pandangan M.Natsir tentang Demokrasi: Kajian Pemikiran Politik Islam”. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Budaya & Ekonomi, 11 (2), 129-139, retrived from: http://103.216.87.80/index.php/tingkap/article/view/6201.

Mustakim, Lupik., & Ali, Nor Huda. (2019). “Relasi Islam dan Negara: Studi atas Pemikiran Ahmad Hassan (1887-1958)”. Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Satra Islam, 19 (2), 22-38, from: https://doi.org/10.19109/tamaddun.v19i2.4471.

Nasution, A.H. (1979). Disekitar Perang Kemerdekaan Jilid 11. Bandung: Angkasa.

Qoyyim, Moh. (2013). “Pemikiran Haji Agus Salim tentang Aqidah, Shariah dan Ideologi”. Teosofi Jurnal Taswuf dan Pemikiran Islam, 3 (2), 503-525, from: https://doi.org/10.15642/teosofi.2013.3.2.503-525.

Rifa’I, Muh. (2019). “Pemikiran Politik Islam Ahmad Hassan Persfektif Politik Islam Indonesia”. Al-Daulah: Jurnal Hukum dan Perundangan Islam, 5 (2), 360-387, from: https://doi.org/10.15642/ad.2015.5.2.360-387.

Saoki. (2014). “Islam dan Negara menurut M. Natsir dan Abdurahman Wahid”. Jurnal Al-Daulah: Jurnal Hukum dan Perundangan Islam, 4 (2), 344-367, from: https://doi.org/10.15642/ad.2014.4.02.344-367.

Sari, Rizqie Novita., & Sugiharti. (2014). “Dinamika Badan Permusyawaratan Federal (BFO) menuju Kedaulatan Indonesia”. Avatara e-journal Pendidikan Sejarah, 2 (3), 38-47, retrived from: https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/8398/8546.

Setyaningsih, Emi. (2016) “Perjuangan dan Pemikiran Politik Mohammad Natsir (1907-1993)”. Jurnal Tapis, 12 (2), 73-75, from: https://doi.org/10.24042/tps.v12i2.824.

Sholikhah, Aghianus. (2016). Konsep Pendidikan Integral Persfektif Muhammad Natsir. Skripsi. Salatiga: IAIN Salatiga, Retrived from: http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1307/1/AGHNIAUS%20SHOLIKHAH%20111-12-233.pdf.

Suyitno, Amin. (2015). “Konsepsi Negaran Menurut M. Natsir: Tinjauan dari Persfektif Pemikiran Politik Islam”. Intizar, 21 (2), 225-246, Retrieved from http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/intizar/article/view/309.

Tabroni, Roni. (2017). “Komunikasi Politik Mohammad Natsir”. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 1 (1), 39-60, from: https://doi.org/10.15575/cjik.v1i1.1208.

Tasnur, Irvan., & Fadhli, Muhammad Rijal. (2019). “Republik Indonesia Serikat: Tinjauan Historis Hubungan Kausalitas Peristiwa-Peristiwa Pasca Kemerdekaan terhadap Pembentukan RIS (1945-1949)”. 5 (2), 58-68, from: http://dx.doi.org/10.30870/candrasangkala.v5i2.6599.

Wijaya, Musri Indra., Isjoni., & Tugiman. (2017). “Peran Sjafruddin Prawiranegara dalam Mempertahankan Kedaulatan NKRI dari Agresi Militer Belanda II di Riau, Tahun 1948-1949”. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, 4 (2), 1-14, retrived from: https://www.neliti.com/publications/202202/peran-sjafruddin-prawiranegara-dalam-mempertahankan-kedaulatan-nkri-dari-agresi#cite.

Zaprulkhan. (2013). Dinamika Pemikiran Politik Islam di Indonesia. Jurnal Review Politik, 3 (2), 153-167, retrived from: http://jurnalfuf.uinsby.ac.id/index.php/JRP/article/view/1004.