Kelembagaan Dewan Adat dan Politik Ruang di Kabupaten Kaimana (:), Kelembagaan Dewan Adat Dan Politik Ruang di Kabupaten Kaimana

Main Article Content

Dominggus Alexander Rupiassa
Pamerdi Giri Wiloso
Wilson Therik

Abstract

Abstract


Talking more about the involvement of custom, almost in every region of Papua and West Papua have their own customcouncil. The custom council is the in dependent institution which is considered as a house of cultureby the community of tribes who live there. In that term, the existence of the custom council must be gone as their role due to be their option for all the community. There are eight tribes that live there namely, Kuri, Koiwaei, Mairasi, Irarutu, Madewana, Napiti Miere and Oburau. Basides, the writer also stress about the involvement of the custom council in Region Head Election in Kaimana Regency, for the period of 2015-2020. This writing is made in order to describe the existence of the custom council in Kaimana Regency in socio-political aspect from year. The council has gone too deep in the electionby giving support to one of the candidates. This action made disintegration of the council as an independent institution and even morea house of culture. All those phenomenon and even facts that mentioned above were got by the writer by using qualitative method. And this method has been applied in collecting datas of many sources, doing interview, and taking documentation.


Keywords: the custom council, region head election, socio-political


Abstrak


Berbicara terkait keberadaan dewan adat, hampir diseluruh wilayah Papua dan Papua Barat memiliki lembaga dewan adat. Dewan adat adalah lembaga independen, yang dinilai sebagai rumah budaya oleh komunitas suku yang ada. Dalam pemaknaan tersebut, keberadaan dewan adat haruslah melaksanakan fungsi dengan melihat pada aspek keberpihakan. Terkhusus masyarakat delapan suku yang ada yakni suku Kuri, Koiwaei, Mairasi, Irarutu, Madewana, Napiti, Miere dan Oburau. Disamping melihat peran dewan adat  Kabupaten Kaimana,  kondisi sosial politik terkait dengan fenomena pasca pemilu kada 2015-2020 Kabupaten Kaimana, tentang keterlibatan dewan adat secara langsung. Tulisan ini bertujuan menjelaskan dinamika peran kelembagaan dewan adat Kabupaten Kaimana dalam kehidupan sosial politik dari waktu ke waktu. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan melakukan pengumpulan data dari beragam sumber seperti wawancara, observasi dan dokumentasi. Dari metode penelitian yang dipakai, didapati bahwa keterlibatan dewan adat dalam konteks pemilukada Kabupaten Kaimana 2015-2020, dengan memberi dukungan politik pada salah satu pasangan, telah berdampak pada ketidak utuhan dewan adat sebagai sebuah lembaga independen bahkan sebagai rumah budaya.


Kata Kunci: dewan adat, pemilukada, sosial politik   

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Rupiassa, D. A., Wiloso, P. G., & Therik, W. (2019). Kelembagaan Dewan Adat dan Politik Ruang di Kabupaten Kaimana: (:), Kelembagaan Dewan Adat Dan Politik Ruang di Kabupaten Kaimana. JRP (Jurnal Review Politik), 8(1), 1–13. https://doi.org/10.15642/jrp.2018.8.1.1-13
Section
Articles